nama ; anas fathin
npm ; 10211698
kelas ; 3ea06
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PENALARANPenalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar. Ada dua metode dalam penalaran,yaitu deduktif dan induktif. Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebihdahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh : -Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi -DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi kesimpulan —> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi Penalaran induktif adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri, 1985:46). Inilah alasan eratnya kaitan antara logika induktif dengan istilah generalisasi. sContoh : -Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan -Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan kesimpulan —> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan Sumber
INFERENSI DAN INPLIKASI
Metode inferensi adalah mekanisme
berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan untuk mencapai suatu
kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan
mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan
mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh metode inferensi :
Pada suatu hari, Anda hendak pergi kuliah dan baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah diingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda yakini benar :
Pada suatu hari, Anda hendak pergi kuliah dan baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah diingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda yakini benar :
- Jika kacamataku ada di meja dapur, aku pasti sudah melihatnya ketika mengambil makanan kecil.
- Aku membaca buku pemrograman di ruang tamu atau aku membacanya di dapur.
- Jika aku membaca buku pemrograman di ruang tamu, maka pastilah kacamat kuletakkan di meja tamu.
- Aku tidak melihat kacamataku ketika aku mengambil makanan kecil.
- Jika aku membaca majalah di ranjang, maka kacamataku kuletakkan di meja samping ranjang.
- Jika aku membaca buku pemrograman di dapur, maka kacamata ada di meja dapur.
- Berdasar fakta tentukan di mana letak kacamata ?
Jawab :
Pernyataan dengan symbol-simbol logika :
p : kacamata ada di meja dapur
q : aku melihat kacamataku ketika mengambil makanan kecil
r : aku membaca buku pemrograman di ruang tamu
s : aku membaca buku pemrograman di dapur
t : kacamata kuletakkan di meja tamu
u : aku membaca majalah di ranjang
v : kacamata kuletakkan di meja samping ranjangFakta dapat ditulis :
1.
p → q
2.
r v s
3.
r → t
4.
~q
5.
u → v
6.
s → p
Inferensi yang dapat dilakukan
1.
p →
q
3. r v s
~p ___~q
r__ ~s
2.
s →
p
4. r → t
~s__~p r___t
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu
Implikasi adalah Pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung
“Jika….maka….” disebut Implikasi, pernyataan bersyarat, kondisional atau hypothesical
dengan notasi
p => q
Dibaca :
- jika p maka q
- q jika p
- p adalah syarat cukup untuk q atau
- q adalah syarat perlu untuk p
WUJUD EVIDENSI
Yaitu
Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah evidensi. Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta
yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang
dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan
sebagai evidensi tidak boleh dicampur-adukkan dengan apa yang dikenal dengan pernyataan
dan penegasan. Pernyataan tidak berpengaruh apa-apa pada evidensi,
ia hanya sekedar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Fakta adalah
sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata.
Cara menguji data
Data dan informasi yang di gunakan
dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian
melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap
di gunakan sebagai evidensi.
Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas
Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk
menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,
maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian
tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta,
sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua
yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat
kesimpulan yang akan diambil. Apakah itu dalam bentuk Konsistensi atau
Koherensi.
Cara
Menilai Autoritas
Seorang
penulis yang baik dan obyektif selalu akan menghindari semua desas-desus, atau
kesaksian tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan apa pula apa yang
hanya merupakan pendapat saja, atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan
atas penelitian atau data-data fundamental. Demikian pula sikap seorang penulis
menghadapi pendapat autoritas. Ada kemungkinan bahwa suatu autoritas dapat
melakukan suatu kesalahan-kesalahan. Untuk menilai suatu otoritas, penulis
dapat memilih beberapa pokok berikut :
a.
Tidak Mengandung Prasangka
Dasar
pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah pendapat autoritas sama sekali
tidak boleh mengandung prasangka. Yang tidak mengandung prasangka artinya
pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli itu
sendiri, atau didasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya.
Pengertian tidak mengandung prasangka juga mencakup hal lain, yaitu bahwa
autoritas itu tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data
eksperimentalnya. Bila faktor-faktor itu tidak mempengaruhi autoritas itu, maka
pendapatnya dapat dianggap sebagai suatu pendapat yang obyektif.
b.
Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Dasar
kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk memperhitungkan penulis untuk
menilai pendapat suatu otoritas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan
autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal, pendididkan yang diperolehnya
harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan sebagai seorang ahli
yang diperoleh melalui pendidikan tadi. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh
autoritas, penelitian-penelitian yang dilakukan dan prestasi hasil-hasil
penelitian dan hasil pendapatnya akan lebih memperkokoh kedudukannya, dengan
catatan bahwa syarat pertama diatas harus juga di perhatikan.
c.
Kemashuran dan Prestise
Faktor
ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah
meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas
itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemasyuran dan prestise pribadi dibidang
lain. Apakah ahli itu menyertakan pendapatnya dengan fakta-fakta yang
meyakinkan.
d.
Koherensi dengan Kemajuan
Hal
keempat yang perlu diperhatikan oleh penulis argumentasi adalah apakah pendapat
yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dengan kemajuan jaman,
atau koheren dengan pendapat atau sikap terahir dalam bidang itu. Pengetahuan
dan pendapat terahir tidak selalu berarti bahwa pendapat itulah yang terbaik.
Tetapi harus diakui bahwa pendapat-pendapat terahir dari ahli-ahli dalam bidang
yang sama lebih dapat diandalkan, karena autoritas-autoritas semacam itu
memperoleh kesempatan yang paling baik untuk membandingkan semua pendapat
sebelumnya, dengan segala kebaikan dan keburukan atau kelemahannya, sehingga
mereka dapat mencetuskan suatu pendapat yang lebih baik, yang lebih dapat di
pertanggung jawabkan.
Untuk
melihat bahwa penulis sungguh-sungguh siap dengan persoalan yang tengah
diargumentasikan, maka sebaiknya seluruh argumentasi itu jangan didasarkan
hanya pada suatu autoritas. Dengan bersandar pada suatu autoritas saja, maka
hal itu diperlihatkan bawha penulis karangan telah benar-benar mempersiapkan
diri.
Sumber :
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
·
http://aldycr9.blogspot.com/2012/03/pengertian-istilah-proposisievidensi.html
·
http://anggerip.blogspot.com/2013/03/penalaran-evidensi-dan-inferensi.html
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://aldycr9.blogspot.com/2012/03/pengertian-istilah-proposisievidensi.html
http://anggerip.blogspot.com/2013/03/penalaran-evidensi-dan-inferensi.html
soal :
1. sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata adalah......
a. fakta *
b. datac. menilai autoritas
d. wujud evidensi
2. mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan adalah.......
a. implikasi
b. inferensi *
c. fakta
d. data
3. Pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “Jika….maka….” disebut.......
a. implikasi *
b. inferensi
c. fakta
d. data
4. Kesaksian adalah cara untuk menguji.....
a. fakta
b. data*c. menilai autoritas
d. wujud evidensi
5. proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar disebut.....
a. fakta
b. penalaran*c. menilai autoritas
d. wujud evidensi
0 Responses:
Posting Komentar